Masterceme - Pantai Indonesia adalah salah satu tempat tujuan yang sering dikunjungi pada saat musim liburan tiba. Destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan laut yang indah ini sering membuat pengunjung betah berlama-lama. Hampir setiap daerah khususnya di Pulau Jawa memiliki pantai. Pantai di Pulau Jawa ini tak pernah sepi pengunjung. Padahal, beberapa pantai di Jawa terkenal dengan cerita mistisnya. Akan tetapi, pengunjung tetap saja menjadikan pantai tersebut sebagai destinasi wisata andalan keluarga.
Pantai Pangandaran, bagi anda masyarakat pulau Jawa pastilah sudah tak asing mendengar nama pantai yang satu ini. Pantai yang letaknya di provinsi Jawa Barat tersebut hampir setiap harinya dikunjungi oleh turis domestik maupun turis lokal. Pantai Pangandaran dengan panoramanya yang elok membuatnya begitu digandrungi para wisatawan. Namun, tahukah Anda dibalik kepopulerannya, Pantai Pangandaran menyimpan sejuta cerita mistis. Salah satunya adalah kejadian hilangnya anak di Pantai kawasan Jawa Barat ini.
Sudah terbilang sering jika pantai memakan korban jiwa. Seperti halnya di Pangandaran. Sudah beberapa kali pengunjung menjumpai ada seseorang yang terseret ombak. Jika korban tersebut beruntung pastilah ia masih bisa diselamatkan. Tetapi, kebanyakan dari mereka hilang beberapa hari sebelum akhirnya ditemukan dengan kondisi meninggal. Biasanya hal tersebut bisa terjadi akibat kelalaian dari orang tua atau bahkan korban yang tak mengindahkan peringatan petugas untuk tidak bermain sampai ke tengah pantai.
Namun, kejadian hilangnya anak di Pantai Pangandaran yang satu ini bisa dibilang tidaklah biasa dan mengandung unsur mistis. Kejadian tersebut bermula ketika seorang anak laki-laki memutuskan untuk “padusan” di Pantai Pangandaran. Ya, pantai ini memang selalu ramai ketika moment menjelang puasa tiba. Seperti anak yang lainnya, ia pun tengah menikmati derasnya ombak pantai bersama anggota keluarganya yang lain. Sayangnya, ketika hari menjelang sore, ia malah menghilang. Anak laki-laki itu tiba-tiba terseret ombak dan tak ada yang mampu menolongnya. Bahkan sampai tiba waktu pulang, ia belum juga ditemukan.
Rombongan si anak laki-laki itupun pulang dengan membawa kabar duka. Sampai beberapa hari berlalu, berita tentang ditemukannya korban tidak juga terdengar. Sampai akhirnya, keluarga harus mengiklaskan kepergiannya tanpa pernah menemukan jasadnya. Tiba-tiba pada suatu malam sang ibu didatangi anaknya dalam ibu. Dalam mimpinya, sang anak meminta ibu untuk datang lagi ke Pantai Pangandaran untuk menjemputnya.
Ada satu syarat yang diminta sang anak pada ibunya. Sang ibu dan keluarga tidak boleh membuka jasadnya langsung di tempat. Jasad harus dibuka setelah sampai di rumah. Ibu anak itu sontak terbangun dan mengatakan pada keluarganya bahwa ia medapatkan pertanda dari anaknya.
Pagi harinya sang ibu pun langsung berkemas menuju pantai. Sang ibu begitu yakin bahwa sang anak akan ditemukan pada hari itu. Sesampainya di Pantai Pangandaran, sang ibu segera mencari jasad anaknya. Tiba-tiba beberapa waktu kemudian ada semacam peti yang hanyut di pantai. Sang ibu pun langsung meminta anggota keluarga yang lain untuk mengambil peti tersebut. Saking terbawa perasaan, sang ibu lupa akan permintaan sang anak yang memintanya untuk tidak membuka peti tersebut. Ketika peti sampai di depannya, sang ibu langsung membuka peti untuk memastikan bahwa yang didalam peti itu jenazah sang anak laki-lakinya atau bukan. Betapa kagetnya sang ibu. Yang ia jumpai bukanlah jasad sang anak melainkan satu buah batang pisang atau istilah dalam bahasa jawanya adalah “debog”.
Tak kuasa melihat apa yang didepannya sang ibu pun menangis histeris dan merasa menyesal karena ia tidak mengindahkan pesan anaknya dalam mimpi. Akhirnya, sang ibu dan keluarga hanya bisa meratapi nasib dan membawa satu batang pisang ke rumah.
No comments:
Post a Comment