Masterceme, Dongeng - Di sekolah pada saat pelajaran sejarah, seringkali para guru sejarah menyelipkan cerita dongeng. Dongeng-dongeng yang diceritakan oleh guru-guru itu umumnya adalah dongeng-dongeng yang sudah sangat terkenal.
Di rumahpun, pada saat kita akan beranjak tidur, kadang-kadang bahkan hampir tiap malam para orang tua menceritakan dongeng kepada anak-anaknya yang masih kecil. Hal tersebut gunanya supaya anak tersebut cepat tidur.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari dongeng-dongeng tersebut. Guru-guru menceritakan banyak dongeng ke murid-muridnya dengan tujuan supaya murid-muridnya dapat mengerti akan sejarah. Selain itu banyak hal positif yang akan kita dapat.
Berbagai macam cerita rakyat yang ada hampir semuanya sudah pernah kita dengar. Dan biasanya kita sudah mengetahuinya pada saat kita kecil dulu. Cerita-cerita rakyat yang sudah terkenal di antaranya adalah Bawang Merah Bawang Putih, Keong Mas, Malin Kundang dan Sangkuriang.
Karena kita sudah sering sekali mendengar cerita-cerita rakyat tersebut di atas, maka kitapun sudah sangat tau akan alur ceritanya. Sehingga kalau suatu saat kita diminta untuk bercerita, maka kita dapat bercerita dengan sangat lancar.
Namun adakalanya tidak semua cerita rakyat di Indonesia ini kita tau jalan ceritanya. Kemungkinan karena cerita tersebut memang belum pernah diceritakan oleh para guru atau orang tua kita. Untuk itulah kita harus banyak-banyak membaca untuk mengetahui hal tersebut.
Selain yang sudah disebutkan di atas tadi, ada banyak lagi cerita rakyat yang patut kita ketahui. Salah satunya adalah yang akan dibahas saat ini, yaitu cerita rakyat atau legenda Timun Mas. Cerita rakyat Timun Mas ini berasal dari Jawa Tengah.
Cerita ini sendiri dimulai dari cerita sepasang suami istri. Dahulu kala di dusun di tengah hutan yang sangat sepi ada sepasang suami istri yang hidup sangat bahagia. Namun kebahagiaan mereka belum lengkap karena belum adanya seorang anak di tengah-tengah mereka.
Mereka sangat ingin mendapatkannya sehingga mereka terus memohon kepada Tuhan di setiap saat. Sampai pada akhirnya ada raksasa yang lewat di depan rumah mereka mendengar doa mereka. Karena merasa iba, raksasa itu memutuskan untuk menolong pasangan suami istri tersebut.
Raksasa itu berusaha mewujudkan keinginan mereka untuk memperoleh anak. Dia memberikan sebutir biji mentimun kepada mereka untuk ditanam. Dari biji mentimun itulah nantinya mereka akan mendapatkan anak perempuan.
Namun ada syarat yang diajukan oleh raksasa. Yaitu anak perempuan tersebut harus diserahkan kepada raksasa itu pada saat usianya sudah menginjak 17 tahun. Tidak berpikir 2 kali, mereka langsung mengiyakan syarat tersebut.
Mereka menanam biji mentimun itu. Menyiraminya dengan rajin di setiap harinya. Sampai akhirnya tumbuh menjadi mentimun yang sangat besar, yang sangat indah, berwarna keeemasan. Dan karena sudah sangat besar, sudah saatnya untuk dipetik.
Setelah dipetik, pada saat dipotong, ternyata yang ada di dalamnya bukan buah mentimun, tetapi seorang bayi yang sangat cantik. Karena itulah bayi tersebut mereka namakan Timun Mas. Mereka sangat bahagia memiliki Timun Mas.
Semakin lama bayi tersebut tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Dan sampailah di umur 17 tahun. Saat dimana raksasa menagih janjinya. Hal ini membuat sedih pasangan siami istri tersebut.
Mereka kemudian melakukan cara supaya anak mereka terhindar dari raksasa itu. Mereka menyuruh Timun Mas untuk lari sejauh mungkin ke hutan. Mereka membekalinya dengan sebuah kantung. Kantung itu nantinya akan digunakan sebagai senjata untuk melawan raksasa.
Tentu saja raksasa menjadi sangat marah mendengar Timun Mas sudah melarikan diri. Kemarahan raksasa dilampiaskan dengan menghancurkan rumah pasangan suami istri itu. Setelah itu raksasa menyusul Timun Mas ke hutan.
Karena kesaktiannya, dengan cepat raksasa berhasil mendekati Timun Mas. Timun Mas sangat ketakutan karenanya dia terus berlari sekuat tenaga. Sambil berlari itulah Timun Mas melemparkan sesuatu dari dalam kantung, yaitu garam.
Garam tersebut seketika berubah menjadi lautan yang sangat luas. Namun karena raksasa tersebut sangat sakti, maka diapun bisa mengarungi lautan itu. Dan mengejar Timun Mas lagi.
Timun Mas tentu saja semakin takut. Dia semakin mempercepat larinya. Sambil terus berlari, Timun Mas mengambil lagi sesuatu dari dalam kantung kainnya. Kali ini yang diambil adalah cabai yang sangat banyak.
Cabai itu tiba-tiba berubah menjadi rerimbunan pohon yang mempunyai duri dan ranting yang sangat tajam. Yang dapat membuat sakit raksasa tersebut. Namun lagi-lagi karena kesaktiannyaa, raksasa itu dapat lolos lagi.
Untuk yang kesekian kalinya raksasa nyaris mendapatkan Timun Mas. Pada saat itulah Timun Mas melemparkan biji mentimun yang berubah menjadi ladang mentimun yang sangat luas. Karena letih dan lapar, raksasa menghabiskannya dan membuat dia teridur.
Timun Mas bisa bernafas lega. Namun dia sudah kehabisan tenaga. Sudah tidak kuat lagi untuk berlari padahal raksasa sudah bangun. Untuk yang terakhir kalinya dia mengambil sesuatu, yaitu terasi udang. Terasi udang ini berubah menjadi danau lumpur. Dan untuk kali ini raksasa tenggelam di dalamnya, mati.
Tentu saja Timun Mas sangat senang. Dia segera kembali menemui orang tuanya. Dan orang tuanya sangat bahagia karenanya. Mereka mengucapkan syukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah menyelamatkan nyawa anak mereka. Mereka bertiga bisa hidup bahagia selamanya. Karena sudah tidak ada lagi raksasa yang mengganggu mereka.
No comments:
Post a Comment