Indonesia, Misteri - Nina bobo merupakan salah satu nyanyian yang paling populer di Indonesia karena lagu ini banyak dinyanyikan oleh orang tua untuk menidurkan anak-anak mereka yang masih kecil. Sekilas jika kita mendengar lagu ini mungkin biasa-biasa saja. Hal itu disebabkan karena liriknya yang mudah diingat dan nadanya pun enak didengar. Lirik yang tertulis pada lagu ini juga tidak memiliki kalimat-kalimat yang menyeramkan ataupun kejanggalan-kejanggalan yang mengarah ke mistis ataupun hal ghoib lainnya. Namun, meskipun begitu, jika kita melihat sejarah ini, maka kita akan menyaksikan hal yang menyeramkan terkait lagu nina bobo. Ada beberapa versi yang menyebutkan bahwa lagu ini memiliki sejarah kelam yang cukup menyeramkan pada masa penjajahan belanda.
Terkait dengan cerita-cerita mistis dibalik populernya lagu nina bobo tentu akan membuat anda takut jika menyanyikan lagu ini kepada anak. Akan tetapi, meskipun menyeramkan, sejarah menyeramkan lagu ini perlu anda ketahui agar anda bisa memahami terkait dengan lirik dan nada lagu ini. Untuk lebih jelasnya. berikut ini ada beberapa versi cerita dibalik lagu nina bobo.
Nina Mijk merupakan gadis Belanda yang berasal dari keluarga musisi pentolan Belanda yang ingin mengembangkan karir di Indonesia. Pada suatu malam disaat hujan lebat disertai petir hebat, tiba-tiba Nina menjerit-jerit dan badannya melipat-lipat lentur. Selain itu, ia juga mengeluarkan kata-kata umpatan seperti orang yang sedang kesurupan. Kejadian ini hampir terjadi disetiap malam dan membuat keluarga kebingungan. Karena kebingungan, keluarga akhirnya memasung Nina agar tidak melukai dirinya sendiri. Hal itu tentu saja membuat ibunya sangat sedih.
Melihat keanehan yang terjadi pada Nina, akhirnya satu per satu meninggalkan Nina. Orang pertama yang meninggalkan Nina adalah ayahnya yang kembali ke negaranya. Setelah itu, satu per satu yang ada dirumah itu meninggalkan Nina seperti pembantu yang pergi karena ketakutan. Pada akhirnya, hanya Nina dan ibunya saja dirumah sendiri. Pada suatu malam, Nina tidak menjerit-jerit lagi. Karena penasaran, Ibunya akhirnya mendatanginya dimana pada saat itu Nina sedang duduk diatas kasur sambil menangis. Pada malam itu, ibunya melihat Nina yang sesungguhnya .
Setelah itu, Ibunya memeluk Nina yang sedang menangis. Tahu ada ibunya disamping, Nina langsung meminta ibunya untuk menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur. Hal itu dikarenakan Nina sudah lelah dan ingin tidur. Dengan diikuti lagu dan liri “Nina Bobo, ooh Nina Bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk”. Akhirnya Nina pun tertidur dan tidak bangun lagi.
Sedangkan versi lagu nina Bobo yang menyeramkan lainnya lainnya adalah versi Helenina. Helenina ini sendiri merupakan anak kecil disebuah keluarga kecil yang sering dipanggil Nina. Dia sendiri merupakan anak blasteran jawa dan belanda. Nina ini sendiri diketahui mengalami kesulitan tidur sehingga ibunya yang bernama Mustika sering bersenandung untuk menidurkan anak tercintanya tersebut. Hal ini mengakibatkan nina memiliki ketergantungan dengan lagu tersebut sebelum ia tidur.
Akhirnya, atas saran dari ayah Nina yang bernama Van Rodjnik untuk membuat lagu sendiri “Nina Bobo ooh Nina Bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk”. Hampir setiap malam Nina minta dinyanyikan lagu tersebut sampai akhirnya pada suatu saat Nina jatuh sakit parah dan meninggal dunia saat berusia 6 tahun.
Pada suatu waktu, Rodjnik mendapati istrinya, Mustika sedang menyanyikan lagu ini. Kemudian Mustika pun bercerita bahwa dia selalu mendengar Nina menangis dan ingin dinyanyikan lagu Nina Bobo. Oleh karena itu, Mustika selalu menyanyikan lagu ini setiap malam hingga ia meninggal dunia. Setelah meninggal, giliran Rojnik yang menyanyikan lagu ini setiap malamnya sampai ia meninggal. Berdasarkan cerita masyarakat, konon jika seorang anak dinyanyikan lagu ini untuk tidur, maka arwah Nina akan datang untuk menjaga anak kecil tersebut selama ia tertidur.
Demikianlah kedua versi lagu nina bobo yang cukup menyeramkan. Memang lagunya tidak menyeramkan, akan tetapi cerita dibalik lagu itulah yang membuat bulu kuduk merinding. Cerita ini sendiri belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia.
No comments:
Post a Comment