Indonesia, Mistis - Dalam dunia mistis, pasti kita tak asing dengan yang namanya santet. Santet sering dilakukan untuk membalas perlakukan seseorang atau teror yang menakutkan. Mungkin banyak dari kita yang tidak percaya dengan hal itu. Tapi santet tetap ada di dunia ini. pastinya kita tidak pernah membayangkan bagaimana rasanya terkena santet dan seperti apa hati dari pengirim. Apa tidak punya belas kasihan sama sekali. Cerita hantu atau cerita misteri ini bercerita tentang kisah nyata selamat dari serangan santet yang kejam dan mengerikan.
Satet cara kerjanya dengan mengirimkan jin untuk mencelakakan seseorang atau target. Lewat sebuah media tertentu. Biasanya dukun yang akan mengirimkan santet tersebut. bisa berbentuk sebuah penyakit yang tidak sembuh-sembuh, atau sebuah kecelakaan yang fatal. Memang semua penyakit ada obatnya. Entah itu yang memakai ramuan obat medis atau dari ilmu lainnya. tergantung dari penyakit tersebut. lalu bagaimana pandangan islam mengenai santet?
Suatu hari seorang anak bernama muhammad rizki berteriak kencang, karena kepalanya serasa ingin pecah. Seperti ada sebuah batu yang berada diatas kepalanya. Terasa berat dan sangat sakit. badannya pun mengalami panas tinggi mencapai 40 derajat celcius. Membuat tubuhnya terasa nyeri dan kesakitan. Kita berpikir, kalau dia memang sedang sakit medis pada umumnya. Oleh karena itu, langsung membawanya ke rumah sakit dan langsung ditangani oleh dokter rumah sakit.
Dia pun langsung mendapat cairan infus berisi paracethamol untuk menurunkan panasnya, kemudian dicek darah, karena takut terkena deman berdarah. Tapi anehnya, setelah hasil cek darah keluar. semuanya dalam keadaan normal. Leukosit, trombosit semuanya normal. Berarti anak ini, tidak mengalami penyakit tipus ataupun deman berdarah. Setelah melalui beberapa penanganan, akhirnya suhu tubuhnya kembali normal dan diperbolehkan untuk pulang.
Dokter menjelaskan, mungkin penyebabnya karena kelelahan, pikiran psikis dan lainnya. pulang dari rumah sakit sekitar pukul 9 pagi. Malam harinya, sekitar pukul 1 dini hari. tiba-tiba riski berteriak-teriak, seperti orang kesakitan, tubuhnya sangat dingin dan kepala begitu sakit, ditambah gigi yang nyeri dan perut sakit tak terhanankan. Akupun langsung, memberikanya obat maag dan penurun panas. Keadaanya pun lumayan membaik. Tapi tiga jam kemudian, badan kembali panas. Akhirnya aku mengompres tubuhnya. Bahkan sampai menyiram airnya dengan air dingin, karena suhu tubuh yang terlalu panas.
Kesakitan itu tak berhenti begitu saja. matanya memerah panas, bibir kering pecah-pecah dan merasa tubuhnya benar-benar kesakitan. Seperti sedang ditusuk jarum, bahkan dia sampai menjerit-jerit, seperti orang kesurupan. Kami pun mencoba menelepon teman, yang pintar. Dia mengatakan, kalau sudah diperiksakan ke dokter tapi tetap sakit. mungkin ada orang yang mengirim teluh atau menyantetnya. Sebenarnya kita, agak tidak percaya dengan hal itu. Tapi apakah mungkin, karena memang sakitnya terlihat tidak wajar. Padahal sudah diberi obat medis pun tapi tetap kesakitan.
Dalam islam, masalah cerita hantu seperti ini memang terkadang tidak bisa dipikir dengan akal sehat. Kami pun agak ragu dengan hal itu. Akhirnya aku memilih untuk shalat sunah tahajut dan membaca surat al falaq. Setelah membaca terjemahan dari ayat itu pun, kami semakin yakin. Bahwa sihir itu memang ada di dunia ini. karena keraguan ini, akhirnya untuk membaca lagi surat al fatihan, an nas dan al ikhlas berulang kali. Aku membaca berulang-ulang ke tubuh anakku yang kesakitan. Dengan daun bangla yang dipercaya bisa mengusir santet dari tubuh.
Alhamdulilah sejak saat itu, tubuhnya pun mulai pulih tidak merasa kesakitan dan kembali normal. Rizki pun mulai mengamalkan surat al fatihah, an nas, al ikhlas dan al falaq. Bahkan dia selalu membawa daun bangle yang dibungkus kain hitam. Untuk menangkal terkena santet lagi. bangle ini sering digunakan untuk bumbu masakan. Tapi banyak yang percaya, bisa digunakan untuk menangkal santet dan roh jahat. Setiap daerah, kadang menyebutnya dengan nama berbeda.
Sampai saat ini, kami masih penasaran, siapa yang tega mengirim santet ke anak kami. Dan apa salahnya. Menurut seorang ustad, santet ini merupakan pekerjaan setan. Setan sendiri dibagi menjadi tiga, ada setan hitam, merah dan putih. Yang paling berbahaya tentunya setan merah. Bahkan setan merah tidak hanya membuat sakit, tapi membuat korbannya meninggal, bisa menutup aliran darah ke jantung dan membuat sasarannya langsung meninggal begitu saja, walaupun tidak punya riwayat penyakit jantung.
Berbahaya kedua ada setan hitam. Menurut orang pintar, setan hitam ini bisa membuat seseorang tidak bisa berbicara. Dia akan merusak pita suara dan membuatnya menjadi gagu. Terkadang juga memutus bagian telinga dan membuatnya tuli. Ada beberapa kasus yang bisa disembuhkan oleh supranatural dan membuatnya normal kembali. Tapi membutuhkan proses panjang, yang paling tidak berbahaya, tentunya setan putih. Untuk jenis ini, biasanya membuat korbannya kesakitan. Misalnya dibuat panas dingin, kulit gatal, perih dan lainnya. di indonesia, masalah seperti ini memang masih kental. Bahkan ada beberapa daerah, yang masih sering mengirimkan santet ke orang yang tidak disukainya.
Mungkin anda penasaran, siapa saja yang bisa membuat santet dan seperti apa cara kerjanya. Menurut ahli, wanita lebih mahir membuat santet dibandingkan pria. Karena wanita mengalami masa haid. Yang bisa membuat setan suka. Ditambah dengan mantra bukit kanugunang, maka setan pun mudah mendekat dan bisa memerintahakanya. Pekerjaan ini memang harus yang ahli, inilah kenapa banyak dukun wanita yang lebih kuat dibandingkan dukun pria. Bahkan ada dukun wanita, yang bisa membuat kecelakan lalu lintas dan korbannya mati dengan menggenaskan.
Cara kerja santet memang cukup unik. Jadi ada orang yang memerintahkan setan untuk menyerang seseorang. Setan itu menjadi abdi dukun tersebut, karena sering diberi makan. Bahkan menurut paranormal, ada setan yang menghisab darah dari dukun tersebut dan membuat dukun terlihat kurus. Tidak pernah gemuk walaupun makan banyak. ciri-ciri dukun santet, biasanya tubuh kurus, mata merah dan jalan menunduk. Warna mata merah itu menurutnya karena mata setan yang selalu berada di sekitarnya.
Lalu siapa yang telah menyantet anakku. Kami pun meminta tolong seorang ustad untuk menelusuri hal itu. Ustad meminta tolong dengan jinnya, untuk mencari tahu siapa yang telah menyantet anakku dan apa sebenarnya tujuan mereka. Tidak butuh waktu lama, beliau pun langsung mendapat jawabannya. Dukun yang telah menyatet anak kami ternyata bernama sumini, dia berumur 50 tahun dan berasal dari daerah banten. Dukun ini disuruh oleh seorang bernama atika yang berumur 20 tahun. dia meminta rizki, untuk dibuat kesakitan dan menderita. Tapi jangan sampai mematikan.
Dikirimlah setan putih, yang membuat riski panas dingin, kepala sakit dan gatal-gatal. Membuat rizki, tidak bisa bekerja dan hanya terbaring sakit di rumah. Ternyata atika ini merupakan mantan pacar rizki. Mereka pun putus, karena suatu hal. Atika pun merasa sakit hati dengan rizki. Akhirnya memilih untuk mengirim santet, supaya rizki kesakitan. Kami ditawari untuk mengirim santet balik. Tapi menolak, karena suatu hal tidak harus selalu dikembalikan. Kita tak perlu dendam dengan orang lain yang sudah menyakiti kita,
Dalam hidup ini, kita mungkin akan diganggu oleh orang lain, ada orang lain yang merasa dendam dengan kita dan ingin hidup kita hancur. Mereka pun memilih untuk mengirim santet. Mungkin banyak dari kita yang tidak percaya dengan adanya santet. Tapi mau percaya atau tidak. Santet memang ada di sekitar kita. Banyak orang yang pernah mengalaminya dan menjadikan sebuah senjata untuk balas dendam ke orang lain. Yang penting selalu pagari diri kita dengan ayat al quran dan mendekatkan diri kepada allah swt. minta perlindungannya dan dijauhkan dari berbagai hal yang berbahaya.
Selalu berdoa untuk minta pertolongannya dari semua masalah yang dihadapi. Karena kekuatan allah swt pasti aakn menang melawan kekuatan roh jahat. Ceirta hantu ini, mungkin bisa diambil hikmahnya buat kita semua. Jangan menyakiti orang lain dan jangan menyimpan dendam kepada orang lain.
No comments:
Post a Comment