Infomasi Penting : SITUS REKOMENDASI DARI KAMI SAAT INI ADALAH JPOKER99.COM dan JBANDAR.COM, MIN DEPO RENDAH WINRATE MANTAP, SILAKAN DI GAS BOSKU

Sunday 17 May 2020

Sejarah Berdirinya Kerjaan Larantuka : Kerjaan Kristen pertama Di Indonesia

03:07 0 Comments
Masterceme. Sejarah - Kerajaan Larantuka adalah sebuah kerajaan yang berada di Nusa Nipa yang berarti Pulau Naga dalam bahasa lokal,sedangkan dalam bahasa Portugis: Cabo de Flores yang sekarang disebut sebagai Pulau Flores, dan dalam buku Nāgarakṛtāgama dikatakan sebagai Galiyao yang disebut sebagai penghasil kayu cendana. Wilayah kekuasaannya mencapai Adonara. dengan raja pertama bernama Lorenzo I
Sebagai kerajaan yang penting, interaksi dengan kerajaan-kerjaan lain bahkan negara lain pun terjadi. Larantuka yang sempat dipengaruhi ajaran Hindu dari Majapahit, menjelma menjadi kerajaan Kristen-Katolik pertama di Nusantara. Faktor inilah yang kian memperkuat hubungan Larantuka dengan Portugis.

 Sejarah Berdirinya Kerjaan Larantuka : Kerjaan Kristen pertama Di Indonesia

Asal Mulanya

Mitos dalam ceritera rakyat menyebutkan bahwa kerajaan Larantuka semula didirikan oleh seorang tokoh perempuan yang bernama Watowele bersama suaminya Pati Golo Arakian yang berasal dari keturunan bangsawan pulau Timor dari kerajaan Wehale yang merupakan tokoh peranakan perempuan bangsawan Jawa dan bangsawan kerajaan Wehale.

Kerajaan itu semula lebih dikenal dengani kerajaan Ata Jawa sebelum akhirnya bernama Larantuka.
Watowele merupakan tokoh keramat yang diyakini dilahirkan dari gunung Ilemandiri dan merupakan cikal bakal keturunan satu – satunya dinasti yang memerintah kerajaan Larantuka dan dihormati sebagai keturunan langsung dari gunung atau keturunan Ile Jadi. Baru pada pemerintahan keturunan ke – 3, yakni raja Sira Demon Pagu Molang kerajaanLarantuka menemukan bentuk pemerintahan tradisional yang lebih teratur yang tetap dipelihara hingga berakhirnya kerajaan Larantuka.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Sebelum tahun 1600, pedagang Portugis meninggalkan Solor dan menetap di Larantuka. Para pedagang terlibat dalam konflik dengan Dominikan di Solor, karena mereka lebih tertarik dalam perdagangan daripada kristenisasi. Pada tahun 1613, Solor diduduki Belanda dan Dominikan pindah ke Larantuka juga.
Kemudian Larantuka menjadi stasiun internal untuk perdagangan kayu cendana dari Timor dan menjadi pusat perdagangan Portugis di wilayah Indonesia bagian tenggara. Larantuka bahkan menjadi tempat pengungsian bagi desertir dari Dutch East India Company (VOC).

Ritual

Sejarah Berdirinya Kerjaan Larantuka : Kerjaan Kristen pertama Di Indonesia

Upacara ritual pengorbanan hewan memiliki posisi yang cukup penting dan mempengaruhi berbagai struktur dan proses sosial pada bermacam lapisan sistem politik Flores Timur. Kohesi sosial dan legitimasi status sosial melalui ritus memiliki peranan khas dalam berbagai organisasi sosial-politik di Flores Timur (Graham, 1985:141). Selain dalam upacara ritual pembagian kakang, ritus juga tampak pada upacara penerimaan imigran Kroko Pukeng.

Ritus pengorbanan hewan yang pertama kali ditetapkan oleh Raja Sira Demong Pagong Molang ini dilaksanakan di setiap kampung (Lewo) oleh ‘panitia empat’ yang disebut suku raja (suku besar). (Istilah suku berasal dari kata Melayu. Istilah asli Flores Timur untuk menyebut suku adalah Ama atau Wung.

Organisasi suku dalam kampung tidak sama tinggi kedudukan dan fungsinya. Pada prinsipnya, nama-nama suku ‘besar’ itu berkaitan erat dengan fungsi para kepala suku dalam upacara ritual pengorbanan hewan. Selain itu, mereka juga memangku kekuasaan duniawi ataupun yang berkaitan dengan dunia ilahi. Keempat suku itu adalah: Ama Koten, Ama Kelen, Ama Marang, dan Ama Hurint.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Dalam ritus pengorbanan hewan, Ama Koten memegang kepala hewan korban. Dia adalah kepala dari ‘panitia empat’, tuan tanah, dan memegang kekuasaan dalam kampung. Ama Kelen memegang bagian belakang hewan korban.

Dialah yang bertugas mengurus hubungan dengan kampung-kampung lainnya dan mengatur masalah perang ataupun damai. Ama Marang bertugas membacakan doa, menceritakan sejarah asal usul (tutu rnaring usu-asa) untuk mendapat restu (ike kwaAt) dari kekuatan leluhur.

Dialah yang bertugas menjaga tatanan adat dalam kampung. Ama Hurint bertugas membunuh hewan korban, meneliti urat hati hewan korban untuk meramal suatu kejadian. Ama Hurint dan Ama Marang juga bertugas memberi nasihat atau saran bila terdapat perbedaan pendapat antara Ama Koten dan Ama Kelen, mencari jalan keluar bersama-sama dengan pemuka-pemuka atau tua-tua yang disebut Kelake.

Reinha Rosari

Sekitar tahun 1665, Raja Ola Adobala dibaptis dengan nama Don Fransisco Ola Adobala Diaz Vieira de Godinho. Secara ritual, ia memprakarsai upacara penyerahan tongkat kerajaan berkepala emas kepada patung Tuan Ma (Bunda Maria Reinha Rosari) sebagai lambang bahwa Larantuka sepenuhnya menjadi kota Reinha (Ratu) dan para raja adalah wakil dan abdi Bunda Maria. Dengan demikian menyiratkan Kerajaan Larantuka sebagai kerajaan Katolik.

Pada tanggal 8 September 1886 Raja Don Lorenzo Usineno II DVG, raja ke-10 Larantuka, menobatkan Bunda Maria sebagai Ratu Kerajaan Larantuka sehingga Larantuka sejak saat itu umum disebut “Reinha Rosari” (Ratu Rosari).

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Thursday 14 May 2020

Cerita Sejarah Kerjaan Selakanagara

01:06 0 Comments
Masterceme, Sejarah - Salakanagara, berdasarkan Naskah Wangsakerta – Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara. Salakanagara diyakini sebagai leluhur Suku Sunda, hal dikarenakan wilayah peradaban Salakanagara sama persis dengan wilayah peradaban orang Sunda selama berabad-abad. Dan yang memperkuat lagi adalah kesamaan kosakata antara Sunda dan Salakanagara. Disamping itu ditemukan bukti lain berupa Jam Sunda atau Jam Salakanagara, suatu cara penyebutan Waktu/Jam yang juga berbahasa Sunda.

Cerita Sejarah Kerjaan Selakanagara

Nama ahli dan sejarawan yang membuktikan bahwa tatar Pasundan memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi, antara lain adalah Husein Djajadiningrat, Tubagus H. Achmad, Hasan Mu’arif Ambary, Halwany Michrob dan lain-lainnya. Banyak sudah temuan-temuan mereka disusun dalam tulisan-tulisan, ulasan-ulasan maupun dalam buku. Belum lagi nama-nama seperti John Miksic, Takashi, Atja, Saleh Danasasmita, Yoseph Iskandar, Claude Guillot, Ayatrohaedi, Wishnu Handoko dan lain-lain yang menambah wawasan mengenai Banten menjadi tambah luas dan terbuka dengan karya-karyanya dibuat baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Pendiri Salakanagara, Dewawarman adalah duta keliling, pedagang sekaligus perantau dari Pallawa, Bharata (India) yang akhirnya menetap karena menikah dengan puteri penghulu setempat, sedangkan pendiri Tarumanagara adalah Maharesi Jayasingawarman, pengungsi dari wilayah Calankayana, Bharata karena daerahnya dikuasai oleh kerajaan lain. Sementara Kutai didirikan oleh pengungsi dari Magada, Bharata setelah daerahnya juga dikuasai oleh kerajaan lain.

Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah Aki Tirem. Konon, kota inilah yang disebut Argyre oleh Ptolemeus dalam tahun 150, terletak di daerah Teluk Lada Pandeglang. Adalah Aki Tirem, penghulu atau penguasa kampung setempat yang akhirnya menjadi mertua Dewawarman ketika puteri Sang Aki Luhur Mulya bernama Dewi Pwahaci Larasati diperisteri oleh Dewawarman. Hal ini membuat semua pengikut dan pasukan Dewawarman menikah dengan wanita setempat dan tak ingin kembali ke kampung halamannya.

Ketika Aki Tirem meninggal, Dewawarman menerima tongkat kekuasaan. Tahun 130 Masehi ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan dengan nama Salakanagara (Negeri Perak) beribukota di Rajatapura. Ia menjadi raja pertama dengan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara. Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah kekuasaannya, antara lain Kerajaan Agnynusa (Negeri Api) yang berada di Pulau Krakatau.

Cerita Sejarah Kerjaan Selakanagara

Rajatapura adalah ibukota Salakanagara yang hingga tahun 362 menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari Dewawarman I – VIII). Salakanagara berdiri hanya selama 232 tahun, tepatnya dari tahun 130 Masehi hingga tahun 362 Masehi. Raja Dewawarman I sendiri hanya berkuasa selama 38 tahun dan digantikan anaknya yang menjadi Raja Dewawarman II dengan gelar Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra.

Prabu Dharmawirya tercatat sebagai Raja Dewawarman VIII atau raja Salakanagara terakhir hingga tahun 363 karena sejak itu Salakanagara telah menjadi kerajaan yang berada di bawah kekuasaan Tarumanagara yang didirikan tahun 358 Masehi oleh Maharesi yang berasal dari Calankayana, India bernama Jayasinghawarman. Pada masa kekuasaan Dewawarman VIII, keadaan ekonomi penduduknya sangat baik, makmur dan sentosa, sedangkan kehidupan beragama sangat harmonis.

Sementara Jayasinghawarman pendiri Tarumanagara adalah menantu Raja Dewawarman VIII. Ia sendiri seorang Maharesi dari Calankayana di India yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Maurya.

Di kemudian hari setelah Jayasinghawarman mendirikan Tarumanagara, pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumanagara. Salakanagara kemudian berubah menjadi Kerajaan Daerah.

Memang banyak para ahli yang masih memperdebatkan masalah institusi kerajaan sebelum Tarumanegara melalui berbagai sumber sejarah seperti berita Cina dan bangsa Eropa atau naskah-naskah Kuna. Claudius Ptolemaeus, seorang ahli bumi masa Yunani Kuno menyebutkan sebuah negeri bernama Argyrè yang terletak di wilayah Timur Jauh. Negeri ini terletak di ujung barat Pulau Iabodio yang selalu dikaitkan dengan Yawadwipa yang kemudian diasumsikan sebagai Jawa. Argyrè sendiri berarti perak yang kemudian ”diterjemahkan” oleh para ahli sebagai Merak.

Kemudian sebuah berita Cina yang berasal dari tahun 132 Mmenyebutkan wilayah Ye-tiao yang sering diartikan sebagai Yawadwipa dengan rajanya Pien yang merupakan lafal Cina dari bahasa Sangsakerta Dewawarman. Namun tidak ada bukti lain yang dapat mengungkap kebenaran dari dua berita asing tersebut.

Raja-raja Salakanagara

Daftar nama-nama raja yang memerintah Kerajaan Salakanagara adalah:

Cerita Sejarah Kerjaan Selakanagara


Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Saturday 9 May 2020

Cerita Kerjaan Kalingga(Ho-Ling)

02:27 0 Comments
Cerita Kerjaan Kalingga(Ho-Ling)

Masterceme, Cerita - Diperkirakan berdiri pada masa abad ke-6, Kerajaan Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yang mendiami di Jawa Tengah. Lokasi pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.

kalingga map

Sumber sejarah kerajaan ini kebanyakan diperoleh dari sumber catatan Tiongkok, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.

Catatan sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Kalingga didapatkan dari dua sumber utama, yaitu dari kronik sejarah Tiongkok, serta catatan sejarah manuskrip lokal, ditambah dengan tradisi lisan setempat yang menyebutkan mengenai Ratu legendaris bernama Ratu Shima.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Carita Parahyangan

Berdasarkan naskah Carita Parahyangan yang berasal dari abad ke-16, putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh. Maharani Shima memiliki cucu yang bernama Sanaha yang menikah dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Bratasena. Sanaha dan Bratasena memiliki anak yang bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal pada tahun 732 M, Ratu Sanjaya menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara, dan memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Pada abad ke-5 muncul Kerajaan Ho-ling (atau Kalingga) yang diperkirakan terletak di utara Jawa Tengah. Keterangan tentang Kerajaan Ho-ling didapat dari prasasti dan catatan dari negeri Cina. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha.[1]

Kisah lokal

Terdapat kisah yang berkembang di Jawa Tengah utara mengenai seorang Maharani legendaris yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kebenaran dengan keras tanpa pandang bulu. Kisah legenda ini bercerita mengenai Ratu Shima yang mendidik rakyatnya agar selalu berlaku jujur dan menindak keras kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman yang keras yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri. Pada suatu ketika seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemashuran rakyat kerajaan Kalingga yang terkenal jujur dan taat hukum. Untuk mengujinya ia meletakkan sekantung uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak ada sorang pun rakyat Kalingga yang berani menyentuh apalagi mengambil barang yang bukan miliknya. Hingga tiga tahun kemudian kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya. Dewan menteri memohon agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah yang menyentuh barang yang bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi hukuman dipotong kakinya.[2]

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Berita Tiongkok

Berita keberadaan Ho-ling juga dapat diperoleh dari berita yang berasal dari zaman Dinasti Tang dan catatan I-Tsing.

Catatan dari zaman Dinasti Tang

Cerita Cina pada zaman Dinasti Tang (618 M – 906 M) memberikan tentang keterangan Ho-ling sebagai berikut.

Ho-ling atau disebut Jawa terletak di Lautan Selatan. Di sebelah utaranya terletak Ta Hen La (Kamboja), di sebelah timurnya terletak Po-Li (Pulau Bali) dan di sebelah barat terletak Pulau Sumatera.
Ibukota Ho-ling dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu.
Raja tinggal di suatu bangunan besar bertingkat, beratap daun palem, dan singgasananya terbuat dari gading.

Penduduk Kerajaan Ho-ling sudah pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa
Daerah Ho-ling menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah.
Catatan dari berita Cina ini juga menyebutkan bahwa sejak tahun 674, rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo (Shima). Ia adalah seorang ratu yang sangat adil dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling sangat aman dan tentram.

Catatan I-Tsing

Catatan I-Tsing (tahun 664/665 M) menyebutkan bahwa pada abad ke-7 tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat pengetahuan agamaBuddha Hinayana. Di Ho-ling ada pendeta Cina bernama Hwining, yang menerjemahkan salah satu kitab agama Buddha ke dalam Bahasa Tionghoa. Ia bekerjasama dengan pendeta Jawa bernama Janabadra. Kitab terjemahan itu antara lain memuat cerita tentang Nirwana, tetapi cerita ini berbeda dengan cerita Nirwana dalam agama Buddha Hinayana.

Peninggalan

Peninggalan Kerajaan Ho-ling adalah:

Prasasti

Prasasti Tukmas

Prasasti Tukmas ditemukan di ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah. Prasasti bertuliskan huruf Pallawa yang berbahasa Sanskerta. Prasasti menyebutkan tentang mata air yang bersih dan jernih. Sungai yang mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India. Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra dan bunga teratai yang merupakan lambang keeratan hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.[3]

Prasasti Sojomerto

Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno dan berasal dari sekitar abad ke-7 masehi. Prasasti ini bersifat keagamaan Siwais. Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat bahwa tokoh yang bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu. Kedua temuan prasasti ini menunjukkan bahwa kawasan pantai utara Jawa Tengah dahulu berkembang kerajaan yang bercorak Hindu Siwais. Catatan ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan Wangsa Sailendra atau kerajaan Medang yang berkembang kemudian di Jawa Tengah Selatan.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Candi dan situs bersejarah

1.Candi Angin Candi Angin ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Candi Angin – Jepara

2. Candi Bubrah Candi Bubrah ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Situs Puncak Sanga Likur Gunung Muria. Di Puncak Rahtawu (Gunung Muria) dekat dengan Kecamatan Keling di sana terdapat empat arca batu, yaitu arca Batara Guru, Narada, Togog, dan Wisnu. Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan bagaimana mengangkut arca tersebut ke puncak itu mengingat medan yang begitu berat. Pada tahun 1990, di seputar puncak tersebut, Prof Gunadi[4] dan empat orang tenaga stafnya dari Balai Arkeologi Nasional Yogyakarta (kini Balai Arkeologi Yogyakarta) menemukan Prasasti Rahtawun. Selain empat arca, di kawasan itu ada pula enam tempat pemujaan yang letaknya tersebar dari arah bawah hingga menjelang puncak. Masing-masing diberi nama (pewayangan) Bambang Sakri, Abiyoso, Jonggring Saloko, Sekutrem, Pandu Dewonoto, dan Kamunoyoso.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Tuesday 5 May 2020

Cerita Rakyat Kisah Penyumpit Dan Si babi Yang Baik Hati

03:53 0 Comments
Masterceme, Kisah Rakyat - Pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda sebatang kara. Ia bernama Penyumpit. la tinggal di sebuah rumah kecil peninggalan orang tuanya. Saat masih hidup, ayah Penyumpit sering berutang kepada seorang kepala desa Pak Raje. Pak Raje adalah orang yang kaya raya, namun pelit dan licik. Utang ayah Penyumpit tidak pernah lunas karena Pak Raje selalu melipat gandakannya. Walau kedua orang tua Penyumpit telah tiada. Namun, Utang-utang ayahnya oleh Pak Raje tidak dianggap lunas. Penyumpit harus mmebayar utang ayahnya dengan cara menjaga sawah milik Pak Raje yang padinya sudah mulai menguning. Penyumpit harus menjaganya siang dan malam.

Cerita Rakyat Kisah Penyumpit Dan Si babi Yang Baik Hati

“Hai Penyumpit, berhati-hati menjaga sawahku. Kalau sampai sawahku rusak, aku akan mendendamu. Kamu harus membayar semua kerusakan itu,” demikian pesan Pak Raje sebelum Penyumpit berangkat ke sawah. Padahal, Pak Raje tahu, kemungkinan besar sawahnya bisa rusak karena dimasuki babi-babi hutan.

Jika tugas yang satu sudah selesai Pak Raje akan memberinya tugas yang baru. Sekarang tugas Penyumpit cukup berat, jika siang ia harus menuai padi yang siap panen. Jika malam ia harus menjaga sawah agar tidak dirusak babi hutan.

Seminggu sudah Penyumpit melaksanakan tugasnya dengan baik Pada hari kedelapan ketika sedang asyik duduk di dangau mengawas, sawah Pak Raje, tampak sesosok babi hutan memasuki wilayah persawahan Pak Raje.

Dengan cekatan Penyumpit melemparkan tombak yang ia bawa ke arah babi hutan.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Dari kejauhan terdengar pekik kesakitan babi hutan. Ternyata, mata tombak Penyumpit mengenai kaki babi hutan. Penyumpit cepat berlari ke arah babi hutan yang terluka. Namun, babi hutan tersebut sudah hilang lenyap. Hanya ada tetesan darah dari tubuh babi hutan itu yang berceceran di sepanjangjalan.

Penyumpit mengikuti jejak tetesan darah itu hingga ke dalam hutan. Ia ingin me ngetahui letak persernbunyian para babi hutan. Makin lama semakin dalam ia masuk ke hutan, hingga suatu ketika Penyumpit dikagetkan oleh berubahnya babi yang ia Iukai menjadi seorang putri cantik. Ia pun terdiam beberapa saat seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Wahai putri yang cantik, kaukah babi yang terluka tadi?” tanya Penyumpit.

“Benar …… Akulah yang tadi menjelma menjadi seekor babi. Namaku Putri Malam, ucap gadis cantik itu sambil merintih kesakitan.

“Maafkan aku Putri. Aku telah melukaimu. Mari aku bantu mengobati luka di kakimu,” ucap Penyumpit menawarkan diri untuk membantu.

Secara hati-hati dan perlahan Penyumpit membersihkan luka dan menghentikan darah yang mengalir di kaki Putri Malam. Ia menggunakan tumbuhan sekitar yang berkhasiat obat untuk menyembuhkan luka sang putri Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih ia memberikan beberapa bungkusan yang berisi kunyit, buah nyatoh, daun simpur, dan buah jering kepada Penyumpit.

“Ingat ya ! Kamu baru boleh membuka bungkusan ini setelah tiba di rumah,” pesan sang putri.

Penyumpit akhirnya kembali ke rumah dan mematuhi pesan Putri Malam. Setibanya di rumah, ia segera membuka bungkusan tadi. Betapa terkejutnya ia, ternyata bungkusan yang berisi rempah-rempah itu berubah menjadi emas, berlian, permata, dan intan.

Si Penyumpit kini menjadi orang yang kaya raya.

Kemudian, ia pergi ke rumah Pak Raje untuk membayar semua utang-utang almarhum ayahnya. Selain itu, ia juga terbebas dari tindakan sewenang-wenang Pak Raje yang mempekerjannya siang dan malam.

Pak Raje tak habis pikir melihat Penyumpit dapat melunasi utang-utang almarhum ayahnya yang berjumlah besar. “Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak ini? Jangan-jangan kamu telah mencuri ya. Aku tidak mau menerima harta haram” ucap Pak Raje.

MasterCeme Merupakan Agen Judi Poker Domino QQ CEME Capsa Susun Samgong Super10 Omaha Poker Online Indonesia Terbaik  dan Terpercaya

Maaf Tuan, saya tidak pernah mencuri dari siapa pun. Ini saya dapatkan dengan halal

Ada seorang putri cantik yang baik hati memberikan Ini semua kepada saya.” Penyumpit menjelaskan.

“Putri…? Siapa siapa?” tanya Pak Raje penasaran.

Penyumpit menjelaskan peristiwa malam itu. Ia mengatakan semuanya kepada Pak Raje sampai dia mendapatkan bungkusan dari putri Malam yang isinya telah berubah menjadi barang-barang berharga. Rupanya Pak Raje tertarik untuk mendapatkan harta dengan cara yang mudah.

Diam-diam Pak Raje ingin meniru apa yang pernah dilakukan Penyumpit. Ia ingin menjaga sawahnya dan kemudian menombak babi hutan yang masuk ke sawahnya. Pak Raje mengikuti babi yang terluka dan masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan ia mengobati babi hutan yang terluka. Sesudah itu hehehhe…dia akan mendapat harta berlimpah.

Malam itu, Pak Raje melaksanakan keinginannya. Ia menjaga sawahnya. Tapi karena tidak terbiasa berjaga malam, Ia pun mengantuk dan tertidur pulas. Pada saat ia tertidur puluhan babi hutan bertubuh besar menyerangnya bertubi-tubi. Ada yang menyeruduk ada yang menginjakinjak tubu Pak Raje. Pak Raje mati mengenaskan dengan tubuh sobeksobek di sana-sini.


Esok harinya berita kematian Pak Raje tersebar ke seluruh kampung. Putri tertua Pak Raje menyampaikan kejadian itu pada Penyumpit. Penyumpit terkejut mendengar Pak Raje mati karena mengikuti jejaknya menombak babi hutan. Penyumpit pun datang ke rumah Pak Raje. Di sana, ja melihattubuh Pak Raje yang sudah tidak utuh lagi.

Meskipun Pak Raje selalu berbuat jahat pada Penyumpit, Penyumpit tak pernah dendam. Dengan niat baik Penyumpit berusaha menolong Pak Raje dengan mengucapkan doa dan mantra khusus untuk memohon kehidupan kembali Pak Raje kepada para Dewa.

Ajaib ! Doa Penyumpit akhirnya dikabulkan . Tubuh Pak Raje menyatu dengan sendirinya. Luka-luka Pak Raje pun sembuh dan ia hidup kembali. Pak Raje merasa malu kepada Penyumpit karena ia selalu berbuatjahat.

“Hai Penyumpit yang baik budi , maafkan atas segala kesalahanku. Aku telah berbuat salah kepadamu dan keluargamu. Sebagai rasa terima kasihku kepadamu, kamu kunikahkan dengan anakku,” ucap Pak Raje Dada Penyumpit.

Beberapa hari kemudian, Penyumpit menikah dengan anak Derempuan Pak Raje. Sekarang Penyumpit menjadi orang kaya raya. la hidup bahagia dengan istrinya. Pak Raje pun menjadi orang yang baik hati dan tidak sombong. Ketika usianya semakin lanjut Pak Raje meminta si Penyumpit menjabat sebagai kepala desa menggantikan kedudukannya menjadi Kepala Desa.

Setelah Menjadi Kepala Desa Si Penyumpit Bertemu Kembali Dengan Si Putri Malam Dan Untuk Mengucapakan terima Kasih Kepada Putri Malam.

Selamat datang di Masterceme
Hanya 1 user id bisa memainkan 7 jenis permainan.
Minimal Deposit & Withdraw hanya 25.000/50.000
Bonus New Member 20%
Bonus Deposit Harian
Bonus Referal Sebesar 20%
Link : Masterceme{dot}com
WA : +85578968600

 Daftar Sekarang

Follow Us @soratemplates